cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
heuristic@untag-sby.ac.id
Editorial Address
Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Jl. Semolowaru 45 Surabaya 60118
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
HEURISTIC
ISSN : 16938232     EISSN : 27231585     DOI : 10.30996/he.v17i1
Core Subject : Engineering,
HEURISTIC: Industrial Engineering Journal HEURISTIC: industrial engineering journal is a peer-reviewed journal, published by Industrial Engineering Dept. University of 17 Agustus 1945 Surabaya. HEURISTIC Journal was first published in 2003. HEURISTIC is published biannually, in April and October.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 17 No 2 (2020)" : 6 Documents clear
OPTIMASI PENJADWALAN PRODUKSI SAOS DENGAN METODE CDS DI PT HIMALAYA MITRA SUKSES Isnaini, Nurul Hidayatul; Anshori, Moch.
Heuristic Vol 17 No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/heuristic.v17i2.4646

Abstract

Penjadwalan produksi merupakan kegiatan pengorganisasian, pemilihan serta penentuan waktu dalam penggunaan SDA yang tersedia dengan tujuan menghasilkan output yang sesuai dengan target dan dalam waktu yang di tentukkan juga. Penjadwalan produksi juga merupakan proses penting dalam sistem produksi. Penjadwalan produksi saus yang dilakukan di PT Himalaya Mitra Sukses saat ini adalah dengan perhitungan manual. Dari penjadwalan tersebut permasalahan yang terjadi di PT Himalaya Mitra Sukses adalah ketidak optimalan dalam penggunaan waktu dan SDA yang tersedia. Solusi perbaikan penjadwalan produksi saos di PT Himalaya Mitra Sukses diusulkan dengan melakukan penjadwalan produksi saus dengan menggunakan metode Campbell, Dudek And Smith (CDS) dengan software WinQSB. Tujuannya perbaikan pada penjadwalan produksi saus adalah untuk mendapatkan Makespan yang optimal dibanding dengan penjadwalan produksi yang dilakukan perusahaan saat ini. Penjadwalan produksi dilakukan pada 5 produk saus dengan 9 mesin yang memiliki urutan proses yang sama. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan metode CDS total makespan yang diperoleh sebesar 16635 menit dengan urutan job 5-4-2-3-1. Sedangkan hasil penjadwalan manual yang dilakukan perusahaan nilai makespan yang diperoleh adalah sebesar 17333 menit dengan urutan job 5-4-3-2-1. Dari hasil tersebut diperoleh nilai makespan yang optimal dari penjadwalan produksi yang dilakukan dengan menggunakan metode CDS. Dengan demikian perusahaan dapat menghemat waktu sebesar 698 menit.
COVER DEPAN BELAKANG Heuristic, Jurnal
Heuristic Vol 17 No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/heuristic.v17i2.4798

Abstract

-
ANALISIS PREVENTIVE MAINTENANCE DENGAN METODE MENGHITUNG MEAN TIME BETWEEN FAILURE (MTBF) DAN MEAN TIME TO REPAIR (MTTR) (STUDI KASUS PT. GAJAH TUNGGAL TBK) Fatma, Nur Fadilah; Ponda, Henri; Kuswara, Rizky Aditya
Heuristic Vol 17 No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/heuristic.v17i2.4648

Abstract

Mesin beroperasi secara terus menerus menyebabkan menurunnya tingkat kehandalan peralatan serta menyebabkan sering terjadinya breakdown dan downtime yang tinggi pada mesin-mesinnya terutama pada mesin Extruder (ITE). Untuk meminimalisir terjadinya breakdown dan downtime maka perlu adanya sistem penjadwalan perawatan yang baik guna mencegah terjadinya kerusakan mesin. Mean Time Between Failure (MTBF) dan Mean Time to Repair (MTTR) adalah salah satu metode sebagai acuan untuk menetapkan jadwal perawatan yang efektif. Oleh karena itu, diperlukannya tindakan preventive maintenance agar dapat meningkatkan kinerja dari perusahaan, Dari hasil analisa didapatkan nilai Mean Time Between Failure (MTBF) 259,04 menit dan Mean Time to Repair (MTTR) 19.990,1 menit. Perubahan penjadwalan preventive maintenance dapat dilakukan dengan interval waktu 2 minggu sekali untuk aktivitas cleaning ac panel dan cleaning motor blower. Hasil penerapan tindakan preventive maintenance rata-rata 98% sehingga mesin mampu bekerja secara optimal.
PENERAPAN BALANCE SCORECARD UNTUK PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN (Studi Kasus : CV. MPE) Fikar, Ali; Retnowati, Dini
Heuristic Vol 17 No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/heuristic.v17i2.4801

Abstract

CV. MPE adalah perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur dan fabrikasi metal sheet yang saat ini menghadapi persaingan ketat di dunia industri sehingga terjadi penurunan omset dalam 3 tahun terakhir. Untuk mencari penyebab terjadinya penurunan omset tersebut maka dilakukan pengukuran kinerja perusahaan untuk memperoleh informasi yang dapat menjadi dasar bagi perusahaan dalam melakukan pembenahan. Hasil pengukuran kinerja menggunakan pendekatan balance scorecard menunjukkan dalam tiga tahun terakhir kinerja CV. MPE semakin menurun. Perspektif keuangan yang diwakili oleh indikator net profit margin, debt ratio dan total asset turn over berada dibawah standar.   Perspektif pelanggan yang diwakili oleh indikator volume penjualan juga mengalami penurunan yang signifikan, Sedangkan key performance indicator pada perspektif proses bisnis internal berada pada kondisi ambang batas, hanya indikator jumlah program pelatihan yang mewakili perspektif pertumbuhan dan perkembangan saja yang berada diatas standar.
STRATEGI PENINGKATAN DAYA SAING UMKM ROTAN BALEARJOSARI MALANG DENGAN METODE KLASTER DIAMOND Poerwarini, Rr. Rattih; Roesdianto, Rony
Heuristic Vol 17 No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/heuristic.v17i2.4649

Abstract

UMKM rotan di wilayah Balearjosari Malang, saat ini perkembangannya mengalami penurunan jumlah pengrajin rotan hingga 75%. Pengrajin juga kesulitan mendapatkan bahan baku yang sebenarnya dapat diperoleh di dalam negeri. Permasalahan ini mengakibatkan lemahnya jaringan usaha, keterbatasan kemampuan penetrasi pasar dan diversifikasi pasar, skala ekonomi terlalu kecil sehingga sukar menekan biaya, marjin keuntungan sangat kecil, dan lebih jauh lagi UMKM rotan di wilayah Balearjosari Malang tidak memiliki daya saing. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor penyebab terhambatnya pengembangan bisnis Usaha Mikro Kecil dan menengah (UMKM) Rotan Balearjosari dan mendapatkan strategi daya saing dengan menggunakan metode Klaster Diamond. Hasil penelitian yang didapatkan adalah a) Faktor yang menyebabkan terhambatnya daya saing UMKM rotan di Balearjosari Malang Jawa Timur adalah: pemasaran, operasional, sumber daya manusia, jumlah pesaing dan inovasi produk pesaing, kondisi pesaing yang sangat ketat, tuntutan produk yang berkualitas, pesaing gencar melakukan promosi, meningkatnya harga bahan baku, penurunan ketersediaan bahan baku, b) Rumusan strategi peningkatan daya saing adalah menciptakan peluang-peluang pasar yang baru, langkah-langkah pengrajin UMKM untuk menghadapi persaingan dan upaya pengrajin agar permintaan produknya meningkat.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU PRIORITAS PELAKSANAAN PROYEK INFRASTRUKTUR JALAN DI KABUPATEN BARITO SELATAN Asmungi, Asmungi
Heuristic Vol 17 No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/heuristic.v17i2.4650

Abstract

Banyak proyek berskala besar yang melibatkan pemerintah daerah sebagai penanggungjawab pelaksanaannya. Bagi pemerintah daerah yang serba terbatas sumber dayanya, maka membuat skala prioritas terhadap proyek-proyek tersebut menjadi sangat penting. Kondisi ini dialami juga oleh Pemda Kabupaten Barito Selatan yang hendak merealisasikan sejumlah proyek infrastruktur jalan. Penelitian ini mencoba mengeksplorasi faktor-faktor yang dapat dipakai sebagai kriteria utama dalam penetapan skala prioritas pelaksanaan proyek. Dengan menggunakan metoda AHP, maka didapat lima kriteria utama dengan 21 sub kriteria. Ternyata diketahui bahwa dari lima kriteria itu tiga kriteria utama yang mempunyai bobot tertinggi adalah kriteria Tata Ruang dengan bobot 34% disusul dengan kriteria Volume Lalu Lintas dengan bobot 25.6%dan diikuti kriteria Ekonomi dengan bobot 19%. Sedang pada kriteria Tata Ruang ternyata tiga sub kriteria pertama yang mempunyai bobot tertinggi berturut-turut adalah sub kriteria Tata Ruang yang menunjang Pertanian, Pendidikan dan Perdagangan dengan bobot 40%, 28% dan 19%. Sedang pada kriteria Volume Lalu Lintas ternyata tiga sub kriteria pertama yang mempunyai bobot tertinggi berturut-turut adalah sub kriteria Lalu lintas  Truk Ringan, Truk Sedang/berat dan Mobil R4 dengan bobot 34%, 26% dan 18%. Untuk kriteria Ekonomi dua sub kriteria pertama yang mempunyai bobot tertinggi berturut-turut adalah sub kriteria Kelayakan dan Biaya dengan bobot 83% dan 17%.

Page 1 of 1 | Total Record : 6